Pages

Sunday, September 15, 2013

Detik-detik terakhir

Ku tak bisa tertidur lelap karena mengingat sudah hari terakhir. Jadi kuputuskan untuk bangun lebih awal dari biasanya dan bersantai di tandu berayun. Aku tidak merasa seperti diriku sendiri. Seseorang mendekat ke kamarku. Ternyata beliau adalah koordinator kami, Pak Suwandi. Ia menyuruhku untuk memberitahukan para temanku untuk berberes-beres karena satu jam lagi kita akan meninggalkan penginapan. Dengan suara berat, kusampaikan pesan tersebut. Apa boleh buat memang sudah menjadi akhir dari perjalanan ini.




Ini merupakan hari terakhir dan hari yang paling melelahkan. Pukul empat tepat pagi ini kami sudah meninggalkan penginapan dan menuju ke Banda Aceh. Cacing-cacing dalam perutku mulai berdebat. "Kapan kami akan dapat makanan?" Apa yang sedang kupikirkan muncul di hadapanku. Setidaknya kue tradisional dapat menjadi pengisi perutku untuk sementara. Begitu lahap di atas kapal. 


Hari terakhir bukan berarti semangat ku hilang. Justru semangat dalam diriku semakin berkobar. Seulas senyum yang begitu lebar terpancar di wajahku. Tempat wisata terakhir yang akan kami kunjungi adalah Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami dan tempat dimana saat terjadi tsunami ada sebuah kapal besar yang terdampar sampai ke daratan. Benar-benar luar biasa.








No comments:

Post a Comment