Pages

Saturday, September 14, 2013

Tak ingin kutinggalkan

Tidak ada kata kepuasan dalam diriku. Tentu saja, itu bukan hanya ada pada diriku namun semua orang. Hari ini akan kutenggelamkan diriku dalam lautan samudera di sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah barat laut pulau Weh. Mendengar namanya saja membuat ku terpesona. Apalagi, pulau ini terkenal akan keindahan dunia lautnya. Waktu demi waktu kumanfaatkan dengan sebaik mungkin. Agar memori ini dapat kusimpan, tak lupa kubawa kamera waterproof (tahan air).

Speed boat menjadi alat transportasi yang kami pilih. Dikarenakan agar cepat sampai ke tujuan. Kecepatan speed boat membuat rambutku yang indah ini menjadi seperti orang gila. Namun tak apa, karena sebentar lagi aku akan langsung menjerumuskan diriku dalam lautan. Baru saja kubertarung dengan ombak di atas speed boat, pulau nan indah telah berada tepat di mataku.


"Ayo cepat. Aku udah gak sabar ini." bujuk salah seorang temanku sambil menarik-narik tanganku. "Iya, santai.. santai.. aku juga udah gak sabar ni." balasku.

Kegiatan yang dapat dilakukan di sini adalah snorkeling, diving dan memancing. Aku tak begitu mahir dalam berenang. Jadi aku hanya akan snorkeling di sekitar pulau. Padahal ini merupakan kesempatanku. Persiapan sangat diperlukan. Mulai dari alat sampai cara-caranya. Semua kuikuti sesuai dengan syarat.

Kini aku pun siap menjelajahi dunia yang tak pernah kulihat sendiri sebelumnya.





Ku berjalan mundur setapak demi setapak. Kenapa mundur? karena sirip selam yang menutupi jari-jariku terasa amat sulit untuk berjalan maju. Mau tak mau, cara mundur menjadi pilihanku. Sebelum kujatuhkan diriku, tak lupa kuberdoa kepada Tuhan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Splash... Suara air yang keras terdengar begitu jelas. Kubuka kedua mataku yang dibaluti dengan kacamata snorkeling dan gelembung keluar dari mulutku. "Wow..."


Dunia bawah laut memang telah menaklukkan diriku. Separuh jiwaku telah hilang dalam lautan. Rasanya aku ingin tinggal di sini saja berteman dengan para spesies laut. Bebas berenang ke sana ke mari tanpa ada yang menghalang. Kucubit tangan kiriku, rasanya seperti mimpi namun tidak. Ini memang kenyataan yang tak dapat terelakkan. Ikan-ikan berenang melewatiku serasa ini memang duniaku. Terumbu karang begitu mengagumkan meskipun dalam keadaan diam.
Kuberfoto di tengah keramaian. Bukan keramaian orang tetapi aneka ragam spesies laut. Unik, cantik, manis itulah karateristiknya. Hal ini tak dapat kuungkapkan dalam kata-kata. Kalian harus melihat dengan mata kepala sendiri.









Malam ini merupakan malam terakhirku di sini. Rasanya seperti menutup sebelah matamu. Sedih? Sudah pasti. Isak tangis dalam hatiku tak kunjung berhenti. Tiba-tiba, salah seorang temanku merangkul sambil menepuk-nepuk bahuku. Seolah-olah, ia mengerti apa yang sedang terjadi pada diriku. Rasa sedih pun hilang begitu saja. Berpikirlah positif karena suatu hari nanti aku akan kembali.

No comments:

Post a Comment